Bahan bakar bensin
Bensin mengandung hidrokarbon yang mudah terbakar. Umumnya bahan ini digunakan untuk mesin dengan pengapian Busi seperti pada mesin bensin.a. Sifat utama bensin
Beberapa Sifat utama bensin antara lain:- mudah menguap pada temperatur normal;
- tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau;
- mempunyai titik nyala rendah (-10⁰C sampai dengan -15⁰C);
- mempunyai berat jenis yang rendah (0,60 sampai 0,78);
- dapat melarutkan oli dan karet;
- menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500 - 10,500 kcal/kg);
- sedikit meninggalkan karbon setelah dibakar.
b. Syarat - syarat bensin
Kualitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan kerja mesin yang lembut.1) Mudah terbakar
Pembakaran serentak di dalam ruang bakar dengan sedikit efek ketukan (knocking).2) Mudah menguap
Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk memberikan campuran udara bahan bakar dengan tepat saat menghidupkan mesin yang masih dingin.3) Tidak beroksidasi dan bersifat pembersih
Sedikit mengalami perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama di simpan. Selain itu, bensin juga harus mencegah pengendapan pada sistem intake.C. Nilai oktan
Nilai oktan (octane number) adalah ukuran bahan bakar bensin terhadap anti-knock characteristic. Bensin dengan nilai oktan tinggi akan lebih tahan terhadap timbulnya engine knocking dibanding dengan nilai oktan yang rendah.Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktan: research method dan motor method. Research method merupakan cara yang paling umum digunakan, dan spesifikasi nilai oktannya ditetapkan dengan istilah "RON'' (Research Octane Number).
Bensin dengan nilai Oktan 90 umumnya disebut bensin biasa dan yang nilai oktannya lebih dari 95 disebut "oktan tinggi", atau "super", atau "premium". Mesin yang mempunyai perbandingan kompresi tinggi, memerlukan bahan bakar bensin yang mempunyai nilai oktan tinggi untuk menghilangkan knocking dan menghasilkan putaran yang lembut.
Ada sedikit kerugian menggunakan bensin bensin beroktan tinggi pada mesin biasa yang mempunyai perbandingan kompresi rendah. Bensin "oktan tinggi" dan "biasa" banyak tersedia pada stasiun pompa bensin.
Bahan bakar mesin diesel
Bahan bakar mesin diesel biasanya disebut gas oli, atau light oil, atau solar. Bahan bakar berikut ini merupakan suatu campuran hidrokarbon yang didestilasi setelah bensin dan minyak tanah dari minyak mentah pada temperatur 200⁰C sampai 340⁰C.a. Sifat Utama Solar
Beberapa sifat utama solar antara lain:- tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan dan berbau;
- encer dan tidak menguap di bawah temperatur normal;
- mempunyai titik nyala tinggi (40⁰ - 100⁰C);
- terbakar spontan pada 350⁰C, sedikit di bawah temperatur bensin yang terbakar sendiri sekitar 500⁰C;
- mempunyai berat jenis 0,82-0,86;
- menimbulkan panas yang besar (sekitar 10.500 kcal/kg);
- mempunyai kandungan sulfur lebih besar di banding bensin;
- solar juga bersifat sebagai pelumas, sedangkan bensin tidak. Apabila bensin dipakai dalam mesin diesel ini, maka akan merusak pompa injeksi dan nosel. Oleh karena itu, jangan lakukan kesalahan saat mengisi bahan bakar.
b. Syarat - Syarat Solar
1) Mudah terbakar
Waktu tertundanya pembakaran harus pendek (singkat), sehingga mesin mudah dihidupkan. Solar harus memungkinkan mesin berkerja lembut dengan sedikit efek ketukan ( knocking).2) Tetap encer pada suhu dingin (tidak mudah membeku)
Solar harus tetap cair pada temperatur rendah, sehingga mesin akan mudah dihidupkan dengan berputar lembut.3) Daya pelumasan
Solar juga berfungsi sebagai pelumas untuk pompa injeksi dan nosel. Oleh karena itu, solar harus mempunyai sifat daya pelumas yang baik.4) Kekentalan
Solar harus mempunyai kekentalan yang memadai, sehingga dapat disemprotkan oleh injektor.5) Kandungan sulfur
Sulfur merusak pemakaian komponen mesin. Oleh karena itu, kandungan sulfur solar harus sekecil mungkin.6) Stabil
Tidak berubah dalam kualitas, tidak mudah larut dan lain- lain selama disimpan.C. Kemampuan penyalaan (ignitability)
Misalkan kita teteskan gas oil dan bensin diatas lempengan besi yang di panaskan. Bensin akan mudah menguap dengan cepat dan tidak terbakar, sedangkan gas oil akan cepat menyeburkan api atau terbakar (lihat gambar 1.9). Itulah yang disebut ignitability. skala yang menunjukkan ignitability adalah nomor cetana (cetane number).
Gambar 1.9
Kemampuan penyalaan Solar dan Bensin
No comments:
Post a Comment