Wednesday, November 29, 2017

45 Butir-Butir PANCASILA


45 Butir-Butir PANCASILA

Sila Kesatu : Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadapat Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
  4. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa-selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keaadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan permusyawaratan.

Sila Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royangan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka memujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.

Tuesday, November 21, 2017

Dampak Global Warming Di Indonesia

Ketika membahas tentang masalah energi, kita tidak dapat mengabaikan begitu saja dua hukum fisika energi, yaitu (a) hukum kekekalan energi (conservation of energi) dan (b) hukum keseimbangan energi bumi (earth's energy balance). Masalah keseimbangan energi menjadi pusat pembahasan ketika kita membahas tentang pemanfaatan energi yang terbuang dalam wujud panas di saat proses konversi energi, pemanasan global, maupun kelestarian ecosystem.

Bahan bakar konvensional (bahan bakar fosil) ternyata telah menjadi sumber utama emisi gas karbon dioksida sejak awal revolusi industri di pertengahan abad ke 18. Pemanasan global, atau global warming, yang kita alami saat ini, terjadi karena emisi gas tersebut bersama gas-gas rumah kaca lainnya. Pemanasan global ternyata juga mempunyai dampak berupa perubahan iklim dan turunan-turunannya. Usaha untuk mengembalikan suhu bumi ke keadaan semula hanya dapat kita lakukan dengan mengurangi konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfir melalui penggunaan sumber-sumber energi alternatif yang terbarukan untuk mengganti fosil. Oleh sebab itulah maka materi ini juga menyinggung masalah terganggunya keseimbangan energi bumi sebagai akibat tergantungnya pantulan energi matahari oleh permukaan bumi akibatnya adanya lapisan gas rumah kaca.

Saat ini tidak ada satupun bangsa yang mampu mengelak dari bencana alam yang diakibatkan oleh pemanasan global. Namun untuk dapat mengatasinya secara strategis  ternyata sangat bergantung kepada kearifan lokal setempat serta cara dan tingkat berpikir bangsa itu sendiri. (Atmonobudi S.)

Keseimbangan Energi Bumi

Proses fundamental yang menentukan suhu bumi adalah keseimbangan antara radiasi energi termis dari matahari ke bumi dan energi termis yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Dengan demikian kenaikan suhu permukaan bumi, atau dikenal dengan pemanasan global, adalah bagian dari proses perubahan/pergeseran keseimbangan energi bumi ke dalam posisi equilibriumnya yang baru. Energi yang diradiasikan oleh matahari terdiri dari 7% sinar ultra-violet, 47% sinar yang memberikan efek pencahayaan, dan 46% sinar infra-merah. Kandungan energi matahari yang tertangkap di bumi berkisar 1,4 kW/m². Setiap tahunnya sekitar 1500 juta TerraWatthours (TWh) energi matahari yang terpancar ke permukaan bumi. Satu TerraWatthours sama dengan 1000 juta KiloWatthours (KWh).

Ternyata tidak seluruh energi matahari mencapai permukaan bumi. Kebanyakan radiasi ultraviolet dengan panjang gelombong (๐œ†, lambda) yang lebih pendek terserap di atmosfir. Uap air dan gas CO₂ menyerap energi yang ๐œ† - nya lebih besar. Awan-awan juga memantulkan cahaya matahari kembali ke ruang angkasa. Jika semua faktor ini diperhitungkan, maka hanya 47% energi, atau 700 juta TWh, yang sesungguhnya sampai di permukaan bumi. Meskipun demikian, ini berarti 14.000 kali lebih besar dari energi yang dibutuhkan umat manusia se dunia yang hanya sebesar 50.000 TWh. Proses radiasi matahari tersebut sudah berlangsung terbentuknya bumi, namun melonjak secara signifikan ketika manusia mulai menggunakan batubara dan minyak bumi secara besar-besaran untuk menggerakan mesin-mesin industri dan alat-alat transportasi darat dan laut, yang kemudian dikenal dengan sebutan "revolusi industri". Sejak itu konsentrasi gas karbondioksida di angkasa semakin pekat dan bersama gas-gas rumah kaca lainnya membuat lapisan gas rumah kaca di lapisan strofosphere semakin tebal. Yang tergolong gas-gas rumah kaca adalah: (1) Carbon dioxide (CO₂), (2) Methane (CH₄), (3) Nitrous oxide (N₂O), (4) Hydrofluorocarbons (HFCs), (5) Perfluorocarbons (PFCs), (6) Sulphurhexafluoride (SF₆). Efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh gas-gas itulah yang telah menghalangi pantulan radiasi energi termis matahari sehingga sebagian darinya terpantul kembali ke bumi. Semakin tebal dan pekat gas-gas rumah kaca, semakin sulit energi termis yang dipantulkan permukaan bumi dapat kembali ke angkasa.

Sumber penyebab emisi gas karbon dioksida sedunia adalah sebagai berikut:
  • 36% sektor industri energi listrik (pembangkit listrik/kilang minyak dll)
  • 27% sektor transportasi
  • 21% sektor industri
  • 15% sektor rumah tangga dan jasa
  • 1% sektor lainnya.
Pemanasan global, sebagai akibat terhalangnya pantulan radiasi matahari ke angkasa oleh gas-gas rumah kaca, menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang akan berdampak pada terganggunya elemen-elemen dasar kehidupan manusia di seluruh dunia, yaitu dalam akses memperoleh air bersih, produksi pangan, kesehatan, lingkungan, keterisolasian, menyempitnya luas daratan karena naiknya permukaan laut, dll. Ratusan juta manusia akan menderita kelaparan, penyakit, kekurangan air, serta terendamnya kawasan pesisir sebagai akibat mencairnya es di Greenland, di kedua kutub, serta gunung-gunung yang selama ini tertutup salju abadi oleh semakin panasnya suhu bumi. Beberapa karakter perubahan iklim yang perlu untuk diketahui adalah bersifat global dalam hal penyebab dan konsekuensinya, dampaknya berlangsung terus-menerus, dan resiko serta ketidakpastian atas dampak ekonominya bersifat tersebar.

Resiko terburuk dari perubahan iklim dapat dikurangi secara substansial apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca dapat distabilkan pada level disekitar 450 parts per million (ppm) dan 550 ppm ekivalen CO₂(CO₂e). Level saat ini berada di sekitar 530 ppm CO₂e dan akan meningkat sekitar 2 ppm setiap tahunnya. Upaya stabilisasi pada level ini adalah dengan mengurangi emisi gas-gas tersebut sebesar 25% dari emisi saat ini (bahkan sebaliknya lebih) dan tercapai sebelum tahun 2050.

Proses dekarbonisasi di sektor pembangkit listrik di seluruh dunia harus dilakukan untuk menghambat emisi gas-gas rumah kaca di atmosfir pada level 550 ppm. Namun, jika kita hendak menurunkannya hingga ke level yang lebih rendah lagi, emisi gas-gas rumah kaca harus dipangkas lebih intensif lagi di sektor transportasi, industri, dan pertanian. Pemangkasan emisi tersebut harus dilakukan secara serempak oleh seluruh penduduk bumi, termasuk indonesia. Pertanyaannya, apakah kita bertekad akan melakukan langkah-langkah adaptasi dan mitigasi terhadap dampak pemanasan global atau lebih memilih pasrah terhadap semua kondisi alam yang menimpa kita? Kebijakan Energi Nasional Tahun 2003-2025, sebagaimana tertuang dalam Perpres No.5 Tahun 2006, tampaknya belum memasukkan kebijakan dekarbonisasi di sektor pembangkit energi listrik. Pemerintah, melalui kebijakan tersebut, masih memproyeksikan kebutuhan energi nasional pada energi fossil (minyak bumi, batubara, dan gas alam) sebesar 85% di tahun 2025; sebaliknya, kurang serius untuk segera beralih ke pemanfaatan energi terbarukan. Hal tersebut tampak dari Proyek Percepatan Kelistrikan Tahap Satu, yang dibangun oleh BUMN, masih berfokus pada bahan bakar fossil. Pemanfaatan energi terbarukan pada pembangkit listrik ternyata diletakkan pada Proyek Percepatan Kelistrikan Tahap Kedua. Itupun bukan diserahkan kepada BUMN melainkan ke pihak swasta.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Indonesia

Dampak Global Warming Di Indonesia

Dampak perubahan iklim yang terjadi secara global ternyata juga telah menimpa wilayah negara kita, baik yang berupa kerugian fisik maupun ekonomi. Hal itu dibuktikan dengan semakin seringnya cuaca ekstrim, badai tropis, dan pergeseran musim yang merupakan fenomena perubahan iklim. Bencana alam yang cukup sering dialami menjadi semakin parah ketika penyusunan berbagai kebijaksanaan dalam pembangunan maupun regulasi yang ada telah mengabaikan elemen-elemen perubahan iklim.

Elemen-elemen atau parameter dari perubahan iklim yang merupakan produk dari pemanasan global antara lain adalah suhu permukaan tanah rata-rata global, permukaan laut rata-rata global, frekuensi, intensitas, dan lokasi dari kejadian ekstrim, lama perubahan musim, kelembaban tanah, biomassa di bawah dan di atas tanah, hujan lokal, dsb.

Bencana banjir, sebagai dampak dari perubahan iklim, tidak hanya menimbulkan kerusakan dan kerugian terhadap fungsi tanah serta terganggunya aktifitas manusia, tetapi juga telah merusakkan infrastruktur yang sangat penting bagi kelancaran roda ekonomi dan aktifitas sosial mereka. Apabila suhu global terus bergerak naik sebesar 0,2⁰C per dekade, maka sebelum akhir abad ini daerah-daerah pesisir akan tenggelam oleh naiknya rata-rata permukaan air laut akibat mencairnya es dan salju abadi di Greenland dan Antartika Barat. Saat ini laju kecepatan pencairan es di Greenland adalah sebesar 248 kilometer kubik per tahun yang berarti menaikkan permukaan laut sebesar 0,5 mm per tahun. Laju kecepatan pencairan tersebut ternyata lebih meningkat 250% bila dibandingkan dengan hasil pengamatan pada periode April 2002 - April 2004. Jika seluruh lapisan es di Greenland mencair, permukaan air laut akan naik setinggi 7 m. Di antara negara-negara kepulauan di dunia, tampaknya kerugian terbesar bakal dihadapi Indonesia karena memiliki jumlah pulau terbanyak. Indroyono, Sekretaris Menko Kesra yang juga mantan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan DKP, mengatakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan kehilangan sekitar 2000 pulau bila tidak ada program mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Prof. Emil Salim, dalam Kompas Jum'at 1 Mei 2009, bahkan meramalkan sekitar 3000 pulau yang akan tenggelam.

Dampak kenaikan permukaan laut di Indonesia terlihat dengan meningkatnya intensitas dan frekuensi banjir di kota-kota pesisir seperti Semarang, Surabaya, dan Jakarta. Menurut Sartohadi, Ketua Jurusan Geografi UGM, salah satu hasil penelitian di Semarang menunjukkan bahwa saat ini rob di pesisir Laut Jawa telah semakin jauh memasuki daratan atau maju beberapa kilometer dari garis pantai. Dalam lima tahun terakhir di Jawa Timur terdapat lima pulau kecil yang terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut. Sejumlah pulau di Kabupaten Sumenep, Madura, terancam tenggelam. Pulau-pulau itu adalah P. Gili Pandan, P. Keramat, P. Salarangan, dan P. Mamburit. Pulau Gresik Putih bahkan telah hilang sejak 2005.

Selain menimbulkan kerusakan lingkungan, kelangkaan air bersih, penyebaran penyakit, kelaparan serta kemiskinan, banjir dan kerusakan infrastruktur transportasi menimbulkan keterisolasian suatu daerah dari daerah lainnya. Keterisolasian ini akan menggangu roda perekonomian antar daerah, dan menjadi semakin parah ketika kebutuhan akan bahan makanan dan energi daerah tersebut sangat tergantung pada daerah lain.

Masalah keterisolasian suatu daerah hanya dapat diatasi dengan membangun daerah tersebut menjadi daerah yang swasembada pangan dan hewan ternak. Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas (BBG) akibat banjir yang menggenangi jalan maupun gelombang pasang laut yang menunda pengiriman lewat laut dapat diatasi dengan pipanisasi suplai BBM dan BBG ke daerah tersebut. Bagi provinsi yang sangat luas, seperti Provinsi Papua, pipanisasi harus menjangkau seluruh kabupaten.

Sunday, November 12, 2017

Definisi Thermodinamika Dan Aplikasinya Secara Umum

Thermodinamika berasal dari kata Yunani yakni thermos = panas dalam dynamic = perubahan sehingga dapat dikatakan sebagai cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari perpindahan panas dan kerja dalam proses fisika maupun kimia. Dari pandangan kurikulum, termodinamika ini merupakan kelanjutan dari mata kuliah fisika dasar (khususnya tentang panas) dan dasar dari mata kuliah fisika statistik. Sehingga di dalam mempelajari ilmu thermodinamika diharapkan anda dapat memahami tentang konsep panas yang telah anda pelajari sebelumnya. Untuk menyegarkan kembali ingatan anda tentang konsep panas, pada ini akan mereview tentang fenomena kalor/panas yang dimulai dengan sebuah pengkajian mengenai kesetimbangan termal dan temperatur.

Definisi dan Aplikasi Thermodinamika

Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara khusus membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi di dalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnet, energi akibat gaya magnet, dan lain-lain. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi di dalam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan di bumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi anginm gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses di dalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam makanan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita.

Thermodinamika

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan di atas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamika. Beberapa aplikasi dari thermodinamika khususnya dalam rekayasa teknik di sajikan dibawah ini.

Beberapa aplikasi termodinamika sebagai berikut :
- Mesin automotif
- Turbin
- Pompa, Kompresor
- Sistem pendorong pesawat terbang dan roket
- Pemanas, Ventilasi dan AC
- Sistem pembakaran
- Sistem energi alternatif:
   a. Piranti thermoelektrik dan termionic
   b. Pembangkit tenaga sel surya
   c. Sistem Geotermal
   d. Pembangkit angin
- Aplikasi Biomedis:
   a. Sistem life-support
   b. Organ buatan (artifisial)

Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad ke-17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke-19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan mikroskopik, yaitu sifat termodinamis didekati dari perilaku umum pertikel-partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik. Pendekatan tentang sifat termodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu termodinamika, atau disebut termodinamika statistik. Pendekatan termodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.

Monday, November 6, 2017

Hati Nurani

Hati Nurani

1. Hati nurani sebagai Fenomena Moral.
2. Kesadaran dan Hati Nurani.
3. Hati Nurani Retrospektif dan Hati Nurani Prospektif.
4. Hati Nurani bersifat Personal dan Adipersonal.
5. Hati Nurani sebagai Norma Moral yang subyektif.
6. Pembinaan Hati Nurani.
    a. Hati Nurani dan "Superego"
    b. Hubungan Hati Nurani dengan Superego.

1. Hati nurani sebagai Fenomena Moral

Setiap orang mempunyai pengalaman tentang hati nurani dan mungkin pengalaman tersebut merupakan perjumpaan paling jelas dengan moralitas sebagai kenyataan. Karena itu, pengalaman tentang hati nurani merupakan jalan masuk yang tepat untuk belajar mengenai etika. Ada 3 contoh berbeda tentang pengalaman hati nurani yang dipilih.

Contooh 1.

Seorang hakim telah menjatuhkan vonis perkarapengadilan yang penting. Sebelumnya dia didatangi oleh wakil pihak terdakwa yang menawarkan sejumlah uang, apabila hakim tersebut bersedia memenangkan pihaknya. Hakim yakin bahwa terdakwa bersalah dengan barang bukti yang jelas. Karena tergiur oleh uang hakim itu mau menerima tawaran tersebut. Ia telah memutuskan terdakwa tidak bersalah dan membebaskan dari segala tuntutan hukum. Kejadian itu tentu menguntungkan bagi hakim, karena ia bisa menyekolahkan anaknya keluar negeri, membeli rumah dan memiliki harta yang banyak. Namun demikian ia tidak bahagia, hatinya gelisah. Ia seolah-olah malu dengan dirinya sendiri. Ia tidak bisa menghilangkan kegelisahannya. Sampai sekarang ia setia kepada sumpah dan janji ketika ia di lantik sebagai penjabat yang luhur. Mengapa kali ini ia sampai jatuh?. Ia merasa marah dan muak terhadap diri sendiri.

Contah 2.

Thomas Grissom adalah ahli fisika dari Amerika Serikat. Selama 15 tahun ia bekerja penuh semangat dalam usaha mengembangkan dan membangun generator neutron. Sanking semangat ia lupa akan tujuan dibuatnya benda-benda tersebut, yaitu menggalakkan dan menghasilkan senjata nuklir. Lama kelamaan hati nuraninya mulai berbicara, khususnya setelah ia membaca sejarawan Arnold Toynbee berjudul A Study of History "Bila orang mempersiapkan perang, sudah ada perang baru" pada saat itu ia menyadari sedang membantu pada perang nuklir yang mampu memusnahkan sebagian besar permukaan bumi. Padahal pribadinya memberontak terhadap kemungkinan terjadinya perang nuklir. Lalu ia membicarakan dengan isterinya. Ia membicarakan konsekuens finansial apabila ia berhenti dari pekerjaan di Laboratorium Nasional Amerika. Lalu ia memutuskan keluar dari industri senjata nuklir dan memilih menjadi dosen di Evergreen State Collage di Olympia di Wongshinton dengan gaji yang lebih kecil dari pada waktu bekerja di Lab.

Contoh 3.

Dari ceritera Bhagavad Gita (Ramayana) ditemukan contoh bagus berkaitan dengan konflik batin yang berlangsung dalam hati nurani. Dalam sebuah kereta berkuda Arjuna menuju ketempat pertempuran bersama Krisna yang bertindak sebagai saisnya. Setelah sampai ditempat tujuan, ia melihat sanak saudara, guru-guru dan sahabat-sahabatnya menjadi lawannya. Melihat itu ia merasa sedih dan putus asa yang memenuhi hatinya. Ia tidak tega berperang. Busur saktinya terjatuh dari tangannya, ia sendiri rebah dalam kereta, hatinya dilingkupi keputus asaan dan kesedihan. Usaha Krisna untuk membesarkan hatinya tidak mengubah sikapnya. Dengan tegas ia pun memutuskan : "saya tidak akan berperang, Krisna".

2. Kesadaran dan Hati Nurani

Dengan hati nurani dimaksudkan untuk menghayati tentang baik atau buruk berhubungan dengan tingkah laku konkret kita. Hati nurani ini memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu kini dan di sini. Ia tidak berbicara yang umum, melainkan tentang situasi yang konkret. Tidak mengikuti hati nurani ini berarti menghancurkan integritas pribadi kita dan menghianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai kesadaran. Untuk mengerti hal ini perlu kita bedakan antara pengenalan dan kesadaran. Kita mengenal, bila kita melihat, medengar atau merasakan sesuatu. Tetapi pengenalan ini tidak monopoli manusia. Seekor hewanpun bisa mendengar bunyi atau mencium bau busuk, karena itu hewan bisa mengenal. Hanya manusia mempunyai kesadaran, dengan kesadaran dimaksudkan kesanggupan manusia untuk mengenal dirinya sendiri.

3. Hati Nurani Retrospektif dan Hati Nurani Prospektif

Dapat dibedakan dua bentuk hati nurani : hati nurani restrospektif dan prospektif. Hati nurani retrospektif memberikan penilaian tentang perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung dimasa lampau. Hati nurani semacam ini seakan-akan menoleh ke belakang dan menilai perbuatan yang sudah lewat. Ia menyatakan bahwa perbuatan yang dilakukan itu baik atau buruk. Hati nurani ini, menuduh atau mencela bila perbuatannya jelek dan sebaliknya, bila perbuatannya dianggap baik. Bila hati nurani menghukum dan menuduh kita, kita merasa gelisah dalam batin. Hati nurani prospektif melihat ke masa depan dan menilai perbuatan kita yang akan datang. Hati nurani dalam arti ini mengajak kita untuk melakukan sesuatu, mengatakan "jangan" dan untuk melarang untuk melakukan sesuatu. Disini aspek negatif lebih mencolok. Ia mengatakan hati nurani pasti akan menghukum kita, andaikata kita melakukan perbuatan itu.

4. Hati Nurani bersifat Personal dan Adipersonal

Hati nurani bersifat personal artinya selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan. Hati nurani di warnai oleh kepribadian kita. Hati nurani akan berkembang juga bersamaan dengan berkembangnya seluruh kepribadian kita. Disamping aspek personal, hati nurani menunjukkan aspek adi personal, hati nurani seolah-olah melebihi pribadi kita. Hati nurani artinya hati yang diterangi (nur = cahaya). Orang beragama kerap kali mengatakan bahwa hati nurani adalah suara TUHAN atau TUHAN berbicara melalui hati nurani. Setiap orang mempunyai hati nurani karena ia manusia. Kenyataan itu justru menyediakan landasan untuk mencapai persetujuan dibidang etis antara semua manusia, melampaui segala perbedaan mengenai agama, kebudayaan, posisi ekonomis, dll.

5. Hati Nurani sebagai Norma Moral yang Subyektif

Dalam sejarah filsafat sering dipersoalkan apakah hati nurani termasuk perasaan, kehendak atau rasio. Dalam filsafat dewasa ini sudah terbentuk keyakinan bahwa manusia tidak bisa dipisahkan ke dalam pelbagi fungsi atau daya. Fungsi dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Dalam hati nurani memainkan peran perasaan, kehendak maupun rasio. Tetapi terdapat tendensi kuat dalam filsafat untuk mengakui bahwa hati nurani secara khusus harus dikaitkan dengan rasio. Alasannya karena hati nurani memberi suatu penilaian, artinya suatu putusan (judgement). Ia menegaskan : ini baik dan harus dilakukan atau itu buruk dan tidak boleh dilakukan. Memutuskan jelas merupakan fungsi dari rasio. Mengikuti hati nurani merupakan hak dasar bagi setiap manusia. Tidak ada orang lain yang berwenang untuk campur tangan dalam putusan hati nurani seseorang. Tidak boleh terjadi, bahwa seseorang dipaksa untuk bertindak bertentangan dengan hati nuraninya. Dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (1948) disebutkan juga : hak atas kebebasan hati nurani (Pasal 18). Konsekuensinya bahwa negara harus menghormati putusan hati nurani warganya. Dapat disimpulkan bahwa tidak pernah kita boleh bertidak bertentangan dengan hati nurani. Hati nurani selalu harus diikuti, juga kalau secara obyektif ia sesat. Akan tetapi manusia wajib mengembangkan hati nurani dan seluruh kepribadian etisnya sampai menjadi matang dan seimbang. Pada orang yang sungguh-sungguh dewasa dalam bidang etis, putusan subyektif dari hati nurani akan sesuai dengan kualitas obyektif dari perbuatannya.

6. Pembinaan Hati Nurani

Hati nurani harus didik, seperti halnya akal budi manusia membutuhkan pendidikan. Pendidikan akal budi jauh lebih gampang untuk dijalankan. Pendidikan di sekolah, bertujuan untuk mengembangkan dan mendidik akal budi anak-anak. Pendidikan di sekolah untuk mencerdaskan. Pendidikan hati nurani bersamaan dengan seluruh pendidikan moral, jauh lebih kompleks sifatnya. Filsuf Prancis, Gabriel Madinier (1895-1958), tempat yang serasi untuk pendidikan moral adalah keluarga, bukan sekolah.

a. Hati Nurani dan "Superego"

Hati nurani sering kali dikaitkan dengan superego.
Istilah superego bersala dari Sigmund Freud (1856-1939), dokter ahli saraf dari Australia yang meletakkan dasar untuk psikoanalisis. Ia mengemukakan istilah tersebut dalam rangka teorinya tentang struktur kepribadian manusia. Atau lebih tepat lagi, bila dikatakan dlam teorinya yang kedua tentang struktur kepribadian, yang sejak tahun 1923 (sejak bukunya The Ego and The Id) menggantikan pandangan terdahulu. Pandangan Sigmund Freud tentang Struktur Kepribadian. Tubuh manusia memiliki struktur tertentu : ada kepala, kaki, lengan, dan batang tubuh. Psike kita juga mempunyai struktur, walaupun tidak terdiri dari bagian-bagian dari ruang. Menurut Freud, Struktur psikis manusia meliputi 3 (tiga) instansi atau sistem yang berbeda, Ketiga sistem tersebut adalah Id, Ego, dan Seperego. Superego itu berhubungan dengan apa yang kita sebut dalam etika dengan nama "hati nurani". Tetapi supaya hubungan itu dapat dimengerti, perlu dijelaskan tentang ketiga instansi tersebut.

a. Id

menurut Freud bahwa hidup psikis kita ibarat gunung es yang terapung-apung di laut. Hanya puncaknya tampak diatas permukaan air, tetapi sebagian besar gunung es itu tidak kelihatan. Hidup psikis manusia juga sebagian besar tidak tampat atau lebih tepat tidak sadar, namun tetap merupakan kenyataan yang harus diperhitungkan. Itu berarti bahwa apa yang dilakukan oleh manusia, khususnya yang diinginkan, cita-cita, kehendak, untuk sebagian besar tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Freud mengintroduksikan ke dalam psikologi paham "ketidaksadaran dinamis", artinya ketaksadaran yang mengajarkan sesuatu dan tidak tinggal diam. Sejak Freud, kita tahu bahwa ada juga aktivitas psikis yang tidak disadari oleh subyek yang bersangkutan sendiri. Freud menggunakan istilah "Id" untuk menunjukkan ketaksadaran itu. Id adalah lapisan paling fundamental dalam susunan psikis seorang manusia. Id meliputi segala sesuatu yang bersifat impersonal atau anonim, tidak disengaja atau tidak disadari, dalam daya-daya yang mendasar yang menguasai kehidupan psikis manusia. Freud memilih istilah "Id" (atau bahasa aslinya "Es") yang merupakan kata ganti orang neutrum. Tentang Id berlaku bukan aku (=subyek) yang melakukan, melainkan ada yang melakukan dalam diri aku. Bagi Freud, adanya Id terbukti terutama adanya Id adalah mimpi. Kedua, adanya Id terbukti jika kita mempelajari perbuatan-perbuatan yang pandangan pertama remeh saja seperti tidak punya arti, salah ucap, "keseleo lidah", lupa, dsb. Perbuatan-perbuatan tersebut tidak kebetulan, tetapi berasal dari kegiatan psikis yang tidak sadar. Ketiga, alasan paling penting bagi Freud untuk menerima adanya ketidaksadaran adalah pengalamannya dengan pasien-pasien yang menderita neurosis. Dari segi psikologis pasien tidak mengidap kelainan apa-apa, namun pada kenyataannya merekan mempunyai bermacam-macam gejala yang aneh Freud menemukan bahwa neurosis disebabkan oleh faktor-faktor tak sadar. Kata Freud : Id dipimpin oleh "prinsip kesenangan" (the pleasure prinsiple). Dalam mimpi sering kali kita melihat hal-hal yang sama sekali tidak logis. Id atau kesadaran psikis setiap manusia didasarkan atas Id itu.

b. Ego

Ego atau Aku, mulai mekar dari Id melalui kontak dengan dunia luar. Aktivitas Ego bisa sadar, prasadar atau tak sadar. Contoh : Aktivitas sadar disebut : persepsi lahiriah (saya melihat pohon disitu), persepsi batiniah (saya merasa sedih), dan persepsi intelektual. Aktivitas prasadar, fungsi ingatan. (saya mengingat kembali nama yang tadinya saya lupa). Aktivitas tak sadar, dijalankan oleh ego melalui mekanisme-mekanisme pertahanan, misal seseorang yang dalam hati kecilnya sangat takut pada kenyataannya berlaga gagah berani. Ego dikuasai oleh "prinsip realitas" kata Freud. Akhirnya, Ego menjamin kesatuan kepribadian atau dengan kata lain, mengadakan sintesis psikis.

c. Superego

Superego termasuk Ego, Superego merupakan dasar bagi fenomena yang kita sebut "hati nurani".

b. Hubungan Hati Nurani dengan Superego

Tentang hubungan antara hati nurani dengan superego dapat dikatakan sebagai beriku : Superego dimengerti sebagai dasar psikologis bagi fenomena etis yang kita sebut "hati nurani" atau sebagai dasar psikologis antara lain bagi fungsi seperti hati nurani yang etis. Menurut Freud, Superego bersifat lebih luas dari pada hati nurani.

Wednesday, November 1, 2017

Pengertian Cahaya, Sifat, Pemantulan, Pembiasan Cahaya dan Alat Optik

Cahaya

Sifat Gelombang Cahaya

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 × 10⁸ m/s.

Sifat cahaya dipelajari / diselidiki oleh :

1. Teori Emisi Newton
Cahaya merupakan partikel yang sangat kecil dan ringan. Memancar ke segela arah dengan kecepatan yang sangat tinggi.

2. Teori Gelombang Huygens
Pada dasarnya cahaya sama dengan bunyi, berbeda hanya dalam hal frekuensi dan panjang gelombangnya saja.

3. Percobaan Young dan Fresnel
Cahaya mempunyai sifat dapat melentur dan berinterferensi. Peristiwa ini dapat diterangkan oleh teori emisi Newton.

4. Percobaan Foucault
Kecepatan cahaya dalam zat lebih kecil bila dibandingkan dengan kecepatannya di udara.

5. Teori Maxwell
Cepat rambat gelombang elekromaknetik sama dengan kecepatan cahaya, sehingga Macwell berkesimpulan cahaya merupakan gelombang elekromagnetik.

6. Percobaan Herzt
Cahaya merupakan gelombang elekromagnetik yang transversal sehingga dapat menunjukkan gejala polarisasi.

7. Percobaan Zeeman
Medan magnet yang kuat dapat mempengaruhi cahaya.

8. Percobaan Johanes Stark
Medan listrik yang kuat dapat mempengaruhi cahaya.

9. Percobaan Michelson dan Morley
Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa.

10. Percobaan Planck
Cahaya merupakan partikel-partikel kecil disebut kwanta, Kwantum energi cahaya disebut foton. Teori Planck disebut juga Teori Kwantum.

11. Teori Einstein
Cahaya dapat bersifat sebagai gelombang dan partikel, dibuktikan dengan percobaan efek foto listrik.

Jadi sifat-sfat cahaya :
Dapat mengalami : pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), lenturan (defraksi), hamburan, cahaya dapat dijumlahkan (interferensi), diuraikan (dispersi), di serap sebagian arah getarnya (polarisasi) dan juga bersifat sebagai gelombang dan partikel.

Pemantulan Cahaya

Hukum Pemantulan Cahaya oleh SNELLIUS :
  1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul teletak pada satu bidang datar.
  2. Sudut sinar datang (i) = sudut sinar pantul (r).
1. Pemantulan pada sinar datar.

P = benda
P' = bayangan
S = jarak benda ke cermin
S' = jarak bayangan ke cermin
S = S'

Sifat bayangan :
- Jarak bayangan = jarak benda ke cermin.
- Tinggi benda = tinggi bayangan.
- Bayangan bersifat tegak dan maya dibelakang cermin.

Bila dua buah cermin datar, satu sama lain didekatkan sehingga membentuk sudut ฮฑ, maka banyaknya bayangan yang dapat dibentuk oleh kedua cermin adalah.
n = 360 / ฮฑ ; dengan n = jumlah banyangan

2. Pemantulan pada cermin cembung

P = titik pusat kelengkungan
F = titik api (fokus)
R = jari-jari kelengkungan
f = jarak fokus ke permukaan cermin
R = 2f.

Sinar-sinar istimewa:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah sinar dari titik fokus
2. Sinar datang menuju titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik pusat itu pula. Jadi sinar datang dari sinar pantul berimpit.

Pembentukan bayangan pada cermin cembung:
Sifat bayangan : selalu tegak, diperkecil dan maya (dibelakang cermin)

3. Pembentukan bayangan pada cermin cekung

Ⅰ = ruang antara cermin dengan titik fokus
Ⅱ = ruang antara titik fokus dengan titik pusat (P)
Ⅲ = ruang antara titik pusat (P) sampai jauh tak terhingga
Ⅳ = ruang dibelakang cemin
R = jari-jari

Sinar-sinar istimewa :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipentulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang menuju titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik pusat itu pula. Jadi sinar datang dan sinar pantul berimpit.

Perhitungan Pembentukan Bayangan

Pada kedua cermin cembung dan cermin cekung berlaku persamaan :

1/s + 1/s' = 1/f atau 1/s + 1/s' = 2/R

kerena : f 1/2 R atau R = 2f

dengan :
s = jarak benda ke cermin
s' = jarak bayangan ke cermin
f = jarak fokus
R = jari-jari kelengkungan cermin

Selain menentukan letak bayangan dari benda, dapat juga ditentukan perbesaran bayangan yang dibentuk oleh cermin, dengan persamaan :

m = ৷ h'/h ৷ = ৷ s'/s ৷

dengan :
m = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
h' = tinggi bayangan
৷৷ = tanda mutlak

Untuk cermin cembung harga f dan R selalu negatip, sehingga cermin cembung disebut cermin negatip. Sedangkan cermin cekung harga f dan R selalu positip, sehingga cermin cembung disebut cermin positip.

Pembiasan Cahaya

salah satu sifat cahaya adalah mengalami pembelokan bila melewati batas dua medium. Peristiwa pembelokan cahaya ini disebut dengan pembiasan (refraksi).

Indeks Bias (n).

Yang dimaksud indeks bias cahaya adalah perbandingan kecepatan cahaya di udara terhadap kecepatan cahaya dalam medium lain.

n = C/ Cn

n = indeks bias medium
C = kecepatan cahaya diudara
Cn = kecepatan cehaya di dalam medium tersebut

Hukum Pembiasan:
  1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar
  2. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal
  3. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan mejauhi garis normal
  4. Sinar datang tegak lurus dua medium tidak dibiaskan, melainkan diteruskan.
Hukum Pembiasan menurut SNELLIUS ; Sin i / Sin r' = n ; i = sudut datang r' = sudut bias.

Lensa Cembung

Sinar-sinar istimewa :

  1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.
  2. Sinar melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
  3. Sinar melalui titik pusat optik tidak dibiaskan
Gambar:

F2     F1

Ⅰ, Ⅱ, Ⅲ, dan Ⅳ              = ruang untuk benda
(Ⅰ), (Ⅱ), (Ⅲ), dan (Ⅳ)   = ruang untuk bayangan

Sifat bayangan:

Benda di ruang Ⅰ : Maya (didepan lensa), tegak dan diperbesar.
Benda di ruang Ⅱ : Nyata (dibelakang lensa ), terbalik dan diperbesar.
Benda di ruang Ⅲ : Nyata, terbalik dan diperkecil.

Lensa Cekung

Sinar-sinar istimewa :
  1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah dari titik fokus.
  2. Sinar data seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
  3. Sinar melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.
Dimana benda diletakkan, sifat bayangan :
Selalu maya, selalu tegak, dan selalu diperkecil.

- Pada lensa, bayangan dibelakang lensa adalah positip (nyata) sedangkan pada cermin, bayangan dibelakang cermin adalah negatip (maya).
- Cermin cekung identik dengan lensa cembung dan cermin cembung identik dengan lensa cekung.


Lensa Gabungan

Dua buah lensa atau lebih dapat digabungkan sehingga berimpit dan sumbu utamanya juga berimpit dengan lensa gabungan.

Misal lensa setiap digabungkan dengan lensa positip.

Gambar :

Jarak fokus lensa gabungannya : 1/fg = 1/f1 + 1/f2 atau fg = f1.f2/f1 + f2

Kekuatan Lensa ( P )

Kekuatan lensa didefinisikan sebagai perbandingan terbalik terhadap jarak fokus, jadi bila jarak fokus besar maka kekuatan lensa kecil dan sebaliknya.

Persamaan :

P = 1/f (dioptri)     ;  f dalam meter
           atau 
P = 100/f (dioptri)   ;  f dalam cm

Alat Optik

Termasuk alat optik :
- Mata
- Lup
- Mikroskop
- Teropong (Bintang, Panggung dan Bumi).

1. Mata

    adalah salah satu alat optik yang dimiliki oleh setiap orang, mata memiliki sebuah lensa yang berfungsi sebagai alat optik. Mata mempunyai penglihatan jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik, yaitu titik dekat (punctum proximum , PP ) dan titik jauh (Punctum remotum, PR).

Titik dekat (PP)
adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat jelas oleh mata yang berakomodasi sekuat-kuatnya.
Titik jauh (PR)
adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas oleh mata tanpa berakomodasi.

Mata normal (Emetropi)
Untuk mata normal letak titik dekat (PP) terhadap mata sekitar 25 cm sedangkan letak titik jauhnya (PR) terhadap mata adalah tak terhingga ( ~ ). Mata normal dapat melihat dengan jelas suatu benda yang letaknya dekat maupun jauh.

Benda dekat dilihat dengan mata berakomodasi, sedangkan jauh dilihat dengan mata tidak berakomodasi.

Gambar : 
mata berakomodasi , mata tanpa berakomodasi.

Cacat mata.

1. Rabun dekat (hypermetropi)
- mata tidak dapat melihat benda dekat
- titik dekatnya lebih jauh dari 25 cm
- titik jauhnya dianggap tetap ~ , (tak terhingga)
- supaya dapat melihat benda dekat seperti mata normal, dibantu dengan kaca mata lensa positip.

Gambar :

2. Rabun jauh (myopi)
- mata tidak mampu melihat benda jauh
- titik jauhnya lebih dekat dari ~ , (tak terhingga)
- supaya dapat melihat seperti normal, dibantu dengan kaca mata lensa negatip.

Gambar :

2. LUP

Lup

    Lup merupakan alat optik, yang hanya mempergunakan sejauh lensa cembung. Fungsi dari Lup adalah untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar dan lebih jelas.

Pembentukan bayangan pada Lup.

Sifat bayangan : diperbesar, maya (di depan lup) dan tegak

Perbesaran angular (sudut).
- untuk mata tak berakomodasi : ๐›พ = Sn / f
- untuk mata berakomodasi maksimum  ๐›พ = Sn / f + 1
dengan :
              ๐›พ = perbesaran angular / sudut
             Sn = titik dekat orang normal
              f = jarak fokus lup

3. Mikroskup

Mikroskup

    Mikroskup mempergunakan dua buah lensa positip, yang berfungsi sebagai lensa obyektif (ob) dan lensa okuler (ok). Fungsi mikroskup adalah untuk melihat detail (bagian-bagian) benda supaya lebih besar dan lebih jelas.

Melihat bayangan benda tanpa berakomodasi.

Perbesarannya :

m = ৷ S₁' / S₁ ⅹ Sn / f๐œŠ๐œ… ৷

dengan : 
m = perbesaran bayangan
S₁ = jarak benda ke lensa obyektif 
S₁' = jarak bayangan (1) ke lensa obyektif 
Sn = jarak titik dekat orang normal, 25 cm
f๐‘œ๐‘˜ = jarak fokus lensa okuler

Melihat bayangan benda dengan berakomodasi

Perbesarannya :

m = ৷ S₁' / S₁ ั… ( Sn / f๐‘œ๐‘˜ + 1 ) ৷

dengan :
m = perbesaran bayangan
S₁ = jarak benda ke lensa obyektif
S₁' = jarak bayangan (1) ke lensa obyektif
Sn = jarak titik dekat orang normal, 25 sm
f๐‘œ๐‘˜ = jarak fokus lensa okuler

4. Teropong Bintang

Teropong Bintang

Seperti halnya mikroskop teropong bintang juga menggunakan dua buah lensa positif.

Perbedaannya :
Lensa mikroskup f๐‘œ๐‘ < f๐‘œ๐‘˜, Lensa teropong bintang f๐‘œ๐‘ >> f๐‘œ๐‘˜.
Letak benda mikroskup dekat dengan lensa obyektif, Latak benda teropong bintang Jauh tak terhingga ( ~ ).

Pembesarannya :

m = f๐‘œ๐‘ / f๐‘œ๐‘˜

5. Teropong Bumi

Teropong Bumi

Teropong bumi menggunakan tiga buah lensa positif, yang berfungsi sebagai lensa obyektif, lensa pembalik dan lensa okuler. Lensa pembalik untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif.

Berbeda dengan mikroskup dan teropong bintang, bayangan yang diamati oleh mata pengamat semuanya terbalik. Sedang teropong bumi bayangan akhirnya yang diamati oleh mata pengamat adalah tegak.

Perbesaran bayangan.

untuk mata tak berakomodasi :

d = f๐‘œ๐‘ + 4 f๐‘ + f๐‘œ๐‘˜ ; f๐‘ = f๐‘๐‘’๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘˜

Perbesaran bayangan tanpa berakomodasi :

m = f๐‘œ๐‘ / f๐‘œ๐‘˜

6. Teropong Panggung

Teropong ini disebut juga teropong tonil, dan menggunakan dua buah lensa, yaitu lensa obyektif positip dan lensa okuler negatif, sehingga bayangan akhir yang terbentuk adalah tegak.

Perbesaran bayangan untuk mata tanpa berakomodasi :

m = ৷ f๐‘œ๐‘ / ๐‘œ๐‘˜ ৷

Sekian dari saya tentang artikel ini semoga bermanfaat dan terimakasih.