Wednesday, June 21, 2017

Komponen Sistem Bahan Bakar Mesin Bensin dan Fungsi nya

Sistem bahan bakar bensin konvensional terdiri atas beberapa komponen, yaitu tangki bahan bakar (fuel tank), pipa isap  (suction tube), saringan (fuel filter), pompa (fuel pump), saringan udara, dan karburator (carburetor). Gambar dibawah ini memperlihatkan sistem bahan bakar bensin konvensioanal.

Sistem bahan bakar bensin konvensioanal
Gambar Skema sistem bahan bakar bensin konvensional

Bahan bakar bensin yang tersimpan dalam tangki di alirkan melalui saringan,slang,dan pipa isap. Bensin yang sudah disaring, dikeringkan ke karburator oleh pompa bahan bakar. Karburator mencampur bensin dengan udara menggunakan perbandingan tertentu. Campuran bensin dan udara dalam membentuk kabut kemudian mengalir melalui intake manifold ke dalam silinder-silinder.

Fungsi dan Cara kerja kompenen sistem bahan bakar bensin

1. Tangki bensin

Tangki bensin berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin sebelum disalurkan ke dalam sistem bahan bakar. Perhatikan bagian-bagian tangki bensin pada gambar di bawah ini.
Di bagian luar tangki terdapat  lubang masuk untuk pengisian bensin dan pipa-pipa penyaluaran bensin ke dan dari karburator. Adapun bagian dalam tangki terdapat:
  • dinding pemisah (separator) yang berfungsi sebagai goncangan bensin saat kendaraan berhenti mendadak atau berjalan dijalan yang kasar.
  • pengukur isi bensin (fuel sender gauge) untuk mengetahui jumlah isi bensin didalam tangki.

2. Saringan bensin (fuel filter) 

Saringan bensin berfungsi menyaring kotoran yang terkandung dalam bensin sebelum diisap oleh pompa bensin dan disalurkan ke karburator. Saringan bensin yang sudah penuh dengan kotoran tidak dapat diperbaiki, tetapi harus diganti dalam satuan unit.

Saringan bensin yang tersumbat akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengiriman bahan bakar ke barburator, terutama pada saat mesin kecepatan tinggi atau pada saat beban yang sangat besar.

3. Charcoal canister

Pada beberapa model mesin bensin, sistem bahan bakar dilengkapi dengan charcoal canister yang berfungsi menampung sementara gas HC (hidrokarbon), yang berbahaya, yang biasa dihasilkan dari dalam tangki bensin.

Gas HC ini tidak boleh dikeluarkan ke udara luar. Charcoal canister manampung sementara gas HC yang berbahaya itu dan memisahkannya dari uap bensin. Pada saat mesin hidup, gas tersebut di alirkan keruang bakar melalui karburator kemudian dibakar.

4. Pompa bensin

Pompa bensin berfunsi mengisap bensin dari tangki dan menyalurkannya ke karburator. Pompa bensin yang digunakan pada mobil ada dua macam, yaitu pompa bensin mekanik dan pompa bensin elekrik.

Pada pompa bensin mekanik, terdapat membran yang berfungsi mengisap dan menekan bensin. Membran digerakkan oleh tuas penggerak, sedangkan tuas pengerak sendiri digerakkan oleh bubungan (nok) pada poros nok (camshaft).

Pada pompa bensin elektrik plunyer, digunakan transistor yang dapat menyalurkan arus listrik secara periodik pada lilitan kawat (coil) sehingga terrjadi gerak bolak balik pada plunyer. Gerak plunyer ini mengisap dan menekan bensin melalui katup keluar.

5. Saringan udara

Saringan udara berfungsi menyaring  udara yang akan masuk ke karburator. Perhatikan komponen-kompenen saringan udara pada gambar ini.

6. Manifold masuk dan manifold keluar

Bensin dan udara yang sudah dicampur pada karburator, disalurakan ke dalam silinder melalui manifold masuk (intake manifold). Adapun gas sisa pembakaran dikeluarkan ke pipa pembuangan melalui manifold keluar (exhaust manifold). Komponen-kompenen saluran masuk dan saluran keluar.

7. Pipa gas buang dan knalpot (muffler)

Pipa gas buang berfungsi menyalurkan gas bekas pembakaran dari manifold keluar. Sementara itu knalpot berfungsi meredam suara agar pipa gas buang tidak mengeluarkan suara.

8. Karburator

Udara dan bensin dicampur di dalam karburator, sehingga menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Gambar dibawah memperlihatkan konstruksi dasar sebuah karburator model turun. Karburator model arus turun ini paling banyak dipakai pada kendaraan mobil.

Bentuk dasar karburator terdiri atas ruang pencampur dan ruang pelampung. Pada ruang pencampur terdapat venturi, nosel, dan katup gas, sedangkan pada ruang pelampung terdapat katup jarum dan pelampung. Prinsip kerja dari karburator ini ialah sebagai berikut: Ketika piston sedang langkah isap dan katup gas dibuka, udara masuk di saluran atas ke dalam silinder melalui venturi. Di daerah venturi, udara menjadi bertekanan lebih rendah dibandingkan di ruang pelampung. Akibatnnya perbedaan tekanan ini, maka bensin dari ruang pelampung akan mengalir ke venturi melalui nosel, kemudian bensin dan udara bercampur hingga berbentuk kabut.

Di dalam Karburator terdapat beberapa sistem, yaitu sistem pelampung, sistem stasioner dan kecepatan rendah, sistem kecepatan tinggi primer, sistem kecepatan tinggi sekunder, sistem daya besar, sistem percepatan, sistem cuk, katup termostat, dan katup solenoid.

a. Sistem pelampung

Sistem pelampung berfungsi untuk menampung bensin yang akan disalurkan ke sistem pengisian bahan bakar. Komponen-komponen sistem pelampung sebagai berikut:
  1. Saringan, untuk menyaring bensin yang akan masuk ke ruang pelampung.
  2. Katup jarum dan pelampung, untuk mengatur tinggi rendahnya bensin diruang pelampung.
  3. Pipa ventilasi, untuk menghubungkan ruang pelampung dengan saluran atas (udara luar) agar bertekanan sama.

b. Sistem stasioner dan putaran rendah 

Sistem ini berfungsi untuk memberikan campuran udara dan bensin pada saat mesin berputar lambat atau katup gas masih tertutup. Komponen sistem stasioner dan putaran rendah seperti tampak pada gambar di bawah ini.

c. Sistem kecepatan tinggi primer

Sistem kecepatan tinggi primer disebut Sistem utama yang berfungsi untuk memberikan campuran bensin dan udara pada saat putaran mesin sedang dan tinggi.  Komponen-kompenen sistem kecepaten tinggi primer seperti gambar di bawar ini.

d. Sistem kecepatan tinggi sekunder

Sistem ini berfungsi untuk memberikan campuran bensin dan udara pada saat mesin berputar dengan kecepatan tinggi. Komponen-komponen sistem kecepatan sekunder seperti gambar di bawah ini.

e. Sistem daya besar

Sistem ini berfungsi untuk memberikan campuran bensin dan udara pada saat bensin membutuhkan output daya yang sangat besar. Komponen-komponen sistem daya besar tampat gambar dibawah ini.

f. Sistem percepatan

Sistem percepatan berfungsi untuk menambah campuran bensin dan udara pada saat kendaraan dipercapat atau pedal gas diinjak secara tiba-tiba. lihatlah komponen-komponennya pada gambar dibawah ini.

g. Sistem cuk

Sistem cuk ini digunakan pada saat start awal mesin. Ketika suhu di sekeliling mesin masih dingin. Perhatikan konstruksi dan komponen-komponen sistem cuk pada gambar dibawah ini. Dalam sistem cuk ini terdapat mekanik fast idle yang berfungsi untuk membuka sedikit katup cuk agar tidak terjadi campuran yang terlalu gemuk.

h. Katup termostat

Katup termostat berfungsi untuk menambah udara ke dalam karburator pada saat disekelilingi mesin panas, misalnya saat kendaraan berjalan macet. Lihatlah konstruksinya pada gambar ini.

i. Katup solenoid

Katup solenoid berfungsi untuk membuka dan menutup saluran campuran bensin dan udara pada jet ekonomiser agar tidak terjadi dieseling pada waktu kunci kontak dimatikan . Perhatikan konstruksinya katup solenoid pada gambar ini.

Sekian dari saya terimakasi banyak telah membaca artikel saya tentang komponen sistem bahan bakar mesin dan fungsinya . 

3 comments: